Apa Itu Aperture, Shutter Speed, dan ISO? Penjelasan Sederhana untuk Pemula

sumber: unsplash

Kalau kamu baru belajar fotografi, tiga istilah yang pasti sering kamu dengar adalah Aperture, Shutter Speed, dan ISO. Tiga hal ini dikenal sebagai “Segitiga Eksposur” (Exposure Triangle) — fondasi utama yang menentukan terang, gelap, dan karakter visual dari sebuah foto.

Dalam artikel ini, kita akan bahas satu per satu dengan bahasa sederhana, contoh nyata, dan tips penggunaannya supaya kamu bisa langsung praktik tanpa bingung.

📍 Mengapa Segitiga Eksposur Itu Penting?

Bayangkan kamu sedang melukis, dan tiga alat utamamu adalah kuas, cat, dan pencahayaan ruangan. Kalau salah satunya nggak pas, hasil lukisanmu juga jadi aneh.

Begitu juga dengan foto: kombinasi aperture, shutter speed, dan ISO menentukan berapa banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera dan bagaimana karakter foto yang dihasilkan.
Kamu bisa:

  • Membuat foto terang atau gelap,

  • Mengaburkan latar belakang (bokeh),

  • Membekukan gerakan atau justru menampilkan efek blur artistik.


1. Aperture (Bukaan Lensa)

Aperture adalah bukaan di dalam lensa yang mengatur seberapa banyak cahaya masuk ke sensor kamera.
Satuan aperture ditulis dengan simbol f/number, misalnya f/1.8, f/2.8, f/5.6, f/11, dan seterusnya.

🔹 Semakin kecil angkanya (misal f/1.8), semakin besar bukaan lensanya.

➡️ Artinya: foto jadi lebih terang dan latar belakang bisa lebih blur (bokeh).

🔹 Semakin besar angkanya (misal f/11), bukaan makin kecil.

➡️ Artinya: foto lebih gelap tapi semua bagian lebih tajam (cocok buat landscape).

Contoh:

  • f/1.8 → cocok untuk foto potret, karena subjek fokus dan background blur.

  • f/8–f/11 → cocok untuk pemandangan atau arsitektur, biar semuanya tajam.

📸 Tips: Kalau kamu suka hasil bokeh lembut, prioritaskan lensa dengan aperture besar seperti f/1.8 atau f/2.0.


2. Shutter Speed (Kecepatan Rana)

Shutter speed adalah berapa lama sensor kamera terbuka untuk menangkap cahaya.
Satuan yang digunakan biasanya detik (s) atau pecahan detik:

  • 1/1000s = sangat cepat

  • 1/60s = standar

  • 1s = lambat

🔹 Shutter cepat (misal 1/1000s)

➡️ Cahaya sedikit, tapi gerakan bisa dibekukan (freeze).
Cocok untuk foto olahraga, hewan, atau objek bergerak cepat.

🔹 Shutter lambat (misal 1/10s – 5s)

➡️ Cahaya lebih banyak, tapi bisa muncul motion blur.
Cocok untuk efek artistik seperti air terjun lembut, lampu mobil di malam hari, atau bintang bergerak.

📸 Tips:

  • Gunakan tripod saat pakai shutter lambat biar foto nggak goyang.

  • Kalau ingin freeze moment, jaga shutter di atas 1/250s.


3. ISO (Sensitivitas Sensor Kamera)

ISO menentukan seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya.
Nilai ISO biasanya mulai dari 100–12800 (atau bahkan lebih tinggi di kamera modern).

🔹 ISO rendah (100–400)

➡️ Foto jernih dan minim noise.
Cocok di tempat terang (siang hari).

🔹 ISO tinggi (1600 ke atas)

➡️ Foto lebih terang di kondisi gelap, tapi muncul noise atau bintik-bintik.
Cocok untuk malam hari atau ruangan redup.

📸 Tips: Gunakan ISO serendah mungkin, dan naikkan hanya kalau benar-benar dibutuhkan.


🎯 Cara Menggabungkan Tiga Elemen Ini

Inilah bagian paling menarik — bagaimana ketiganya saling berhubungan.
Bayangkan kamu sedang memotret temanmu di taman sore hari.

Tujuan Aperture Shutter Speed ISO
Potret bokeh lembut f/1.8 1/250s 100
Gerakan air yang halus f/11 1s 200
Malam hari tanpa tripod f/2.8 1/60s 1600
Olahraga cepat f/4 1/1000s 400

Kamu tinggal menyesuaikan ketiga pengaturan itu sesuai suasana dan efek yang kamu mau.


⚡ Kesalahan Umum Pemula

  1. Overexposure: Foto terlalu terang karena aperture terlalu besar atau ISO terlalu tinggi.

  2. Underexposure: Foto terlalu gelap karena shutter terlalu cepat tanpa kompensasi cahaya.

  3. Foto blur: Shutter lambat tapi tanpa tripod.

📸 Tips: Kalau masih bingung, pakai mode “Aperture Priority (A/Av)” di kamera. Kamu atur aperture, kamera bantu sesuaikan shutter dan ISO otomatis.


🧠 Analogi Sederhana

  • Aperture = lebar pintu masuk cahaya.

  • Shutter Speed = berapa lama pintu itu terbuka.

  • ISO = seberapa sensitif mata kamu terhadap cahaya yang masuk.

Untuk hasil yang bagus, tiga-tiganya harus seimbang — nggak kebanyakan cahaya, tapi juga nggak kekurangan.


✨ Kesimpulan

Aperture, shutter speed, dan ISO bukan hal yang rumit kalau kamu memahaminya lewat praktik.
Coba ambil satu objek sederhana di rumah, lalu eksperimenlah: ubah satu pengaturan setiap kali memotret dan bandingkan hasilnya.

Dengan latihan rutin, kamu bakal mulai “merasa” setting yang tepat bahkan tanpa lihat layar kamera.
Dan saat itu terjadi, kamu sudah bukan pemula lagi — kamu sudah jadi fotografer yang berpikir dengan cahaya.

👉 Tantangan buat kamu:
Ambil tiga foto objek yang sama dengan pengaturan aperture, shutter, dan ISO berbeda. Upload hasilnya dan catat apa yang berubah dari tiap foto. Itu latihan paling efektif untuk hari ini.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk " Apa Itu Aperture, Shutter Speed, dan ISO? Penjelasan Sederhana untuk Pemula"

Posting Komentar